Selasa, 27 September 2011

nama kecilku

          
         Panggilan seseorang bahwasannya merupakan kata yang dapat mengartikan seseorang. Panggilan atau nama kecil yang diberikan keluarga dan teman-teman pun sering berbeda. Orang tua yang sudah memberikan nama kita dengan begitu indahnya namun kadangkala celotehan teman-teman dekat yang membuat nama kecil kita berubah di lingkungannya. Inilah yang aku alami.sejak jenjang bangku sekolah sampai dengan bangku perkuliahan ini nama kecilku selalu berganti. Di jenjang sekolah ketika aku masih bersekolah di SMPN 20 Malang teman-temanku memanggilku dengan panggilan tante, bukan karena apa. Namun karena seringnya teman-teman sekolahku yang berkunjung ke rumah dan menemui keponakanku yang begitu banyak maka mereka semua memanggilku dengan panggilan tante (karena aku anak bungsu dengan delapan keponakan).
          Dan ketika aku bersekolah di SMAN 1 Malang, teman-temanku memanggilku dengan panggilan hawer. Hawer merupakan kepanjangan dari nama lengkapku HArdita Wahyu Rini. Namaku hawer ini diberikan dari sebuah celotehan teman terbaikku fauziah yang mana dia sedang bercanda untuk memanggilku dan tidak disangka malah nama ini yang melekat padaku dan menjadi nama panggilanku yang digunakan teman-teman SMAku untuk memanggilku.
          Kemudian ketika aku naik ke jenjang bangku perkuliahan, temannku banyak yang memanggilku dengan panggilan cungkring yang mana panggilan ini diberikan kepada salah satu temanku ervina ketika bercanda untuk memanggilku namun tak disangka pula sebagian besar temanku memanggilku dengan panggilan itu.Namun beruntungnya banyak juga temanku yang masih memanggilku dengan nama asliku dibangku perkuliahan ini :).
         Nama panggilan yang diberikan oleh teman adalah sebuah panggilan sayang teman-teman kita kepada kita namun nama yang diberikan orang tua kita kepada kita adalah tetap menjadi panggilan atau nama kecil paling indah. :").

Senin, 19 September 2011

tidak kuduga

          
         Pertama kali bertemu di kampus, dari awal aku sudah tidak senang ataupun respect dengan mapu. Dalam hati aku berkata, "sungguh terlalu tebar pesona sekali orang ini tampangnya saja tidak menarik!Aedaaah!". Beberapa hari setelah itu kebetulan kami dipertemukan lagi karena kami terjun dalam kegiatan yang sama. Perasaan sebalku dengan mapu masih ada dalam hati namun aku masih bisa untuk menutupi perasaan itu. Semakin lama dan semakin lama perasaan itu luntur, bahkan mapu denganku menganggap satu sama lain sebagai adik kakak. Kami sering bercerita tentang hal apapun bahkan kisah cinta kita satu sama lain, mapu yang kebetulan sedang jatuh cinta dengan seorang temanku dan aku bercerita tentang serang lelaki yang dekat denganku saat itu. Namun aku dan mapu saat itu tetaplah menjomblo.
         Beberapa bulan kemudian, entah mengapa dan darimana awalnya kami malah memproklamirkan diri sebagai sepasang kekasih. Banyak orang yang tidak mengira kami menjadi seperti itu. Dan apa yang aku dan mapu cari kala itu memang ada di depan mata, namun kami tidak melihatnya. Kami terlalu sibuk mencari sesuatu jauh dari mata kami, padahal sesungguhnya apa yang kami cari ternyata dekat dan ada pada aku dan mapu sendiri. Entah apa namanya ini kebetulan atau takdir.Dan pelajaran yang dapat aku ambil adalah jangan terlalu benci kepada seseorang karena suatu saat nanti mungkin Allah akan membalikkan hati kita untuk sangat mencintai orang itu :)

hal apa yang paling penting?

Ketika kita bertanya dalam hati kita sekarang, hal apa yang paling penting? Jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu? Aku dan kamu pasti mempunyai perbedaan pendapat untuk hal itu. Karena kita dilahirkan berbeda dengan latar belakang berbeda. Mungkin jika aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berlatar-belakang seniman maka aku akan menjawab "musik", musik adalah hal yang paling penting dipikiranku. Namun kenyataannya aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang begitu hangat. Dan ketika pertanyaan itu dilontarkan kepadaku, berkali-kali aku akan menjawab bahwa keluarga adalah hal yang paling penting didunia ini. Karena tanpa keluarga aku tidak akan mampu berdiri tegap menghadapi petualangan dunia seperti sekarang ini. Terimakasih ayah, ibu dan kakak-kakakku. :'')