Kamis, 05 Januari 2012

Story about you, mom

    Ibu, mama, bunda, emak apapun sebutan itu untuk ibu dia tetaplah ibu. Aku memanggil ibuku dengan sebutan mama.Kakak-kakakku memanggil orang tua wanitaku ini dengan ibu tetapi entah mengapa aku memanggil orangtua wanitaku ini dengan sebutan mama, kalau kata ibuku karena aku tinggal dilingkungan yang memanggil ibunya adalah mama, maka akupun meniru itu.  Dan mungkin ini panggilan spesial dari seorang anak yang spesial. :)
    
    Aku adalah anak bungsu dikeluargaku, anak kelima. Jarak umur kakakku ke-4 dengan aku pun selisih 9 tahun, ya kalau dibilang aku anak yang kebobolan atau tidak diharapkan. 
    
   Ketika usiaku cukup untuk pergi kuliah ke luar dan ingin kuliah ke perguruan tinggi di Jogjakarta bersama nenek di sana, aku tidak diperbolehkan oleh ibuku. Butuh beberapa hari untuk memperdebatkan aku kuliah dimana dengan egoku dan ego orangtuaku. Alhasil, aku hanya bisa kuliah di perguruan tinggi di malang. Ya ketika itu aku hanya berpikir mungkin kedua orangtuaku ingin menjaga anaknya karena mungkin takut aku terpengaruh oleh dunia luar yang kejam. Sayangnya selalu begitu kepadaku.
    
   Ibuku selalu mengerti aku apadanya aku, entah mengapa segala sesuatu tindakan kecilku bisa di interpretasikan dengan tepat oleh ibuku ini. Dulu aku pernah mengalami jatuh dalam suatu keterpurukan karena suatu hal. Beberapa hari aku mengurung diri di rumah dan tidak makan. Kemudian tiba-tiba ibuku datang dan merangkulku dengan menangis seolah dia tahu bagaimana perasaan yang sedang aku alami saat itu. Sampai-sampai aku harus disuapkan makanan oleh ibuku sendiri. Segitu mengertinya engkau ibuku dengan aku anakmu ini. :)
   
   Dan beberapa hari yang lalu, entah darimana kami bercerita tentang kelulusanku dan pekerjaanku kelak.
Ibuku berkata : " Kalau dita lulus dan kerja ke luar kota atau ke surabaya, nanti aku ikut tinggal di sana, nanti beli rumah di sana".
Aku: " Lha terus rumah di malang ini gimana,ma?"
Ibuku: " Dikontrakan sajalah, buat biaya kamu nikah ntar juga. Pokoknya mama harus ikut dita kemana"

   Sontak, aku kaget dengan apa yang di katakan oleh ibuku ini. Begitu dalamnya rasa kasih sayangnya kepadaku yang baru benar-benar aku rasakan. Beliau seolah tidak mau pergi dari pelukan anaknya ini. Otomatis airmatapun jatuh. Ya aku berharap ketika aku memutuskan untuk kerja aku akan tetap dekat dengan orang tuaku ini. Ketika aku lulus nanti memakai baju toga masih berharap mama datang memberikan selamat kepadaku. Ketika aku menikah, aku berharap mama masih bisa berjalan menuntunku di pelaminan. Ketika aku melahirkan seorang anak, aku berharap mama masih ada menungguku melahirkan cucunya kelak. Aku berdoa kepada Allah semoga kedua orangtuaku ini masih diberikan umur yang panjang dan barokah agar dapat melihatku bahagia dan bangga kepadaku suatu saat nanti. Benar-benar menginginkan ini Ya Tuhanku. Semoga engkau kabulkan. Amin      

      
    - teruntuk mamaku tersayang, jangan pernah letih menyayangiku sepanjang usiamu. Terimakasih banyak telah melahirkanku, menjaga dan merawatku selama ini.-
anakmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar