Jumat, 27 April 2012

Waktu vs Kualitas hubungan

     Berapa lama menjalin hubungan dengan seseorang apakah berpengaruh untuk berjalan ke jenjang selanjutnya?

     Di atas adalah petanyaan yang banyak dilontarkan oleh beberapa orang. Mereka ada yang beranggapan bahwa lamanya hubungan tidak menjamin untuk akan berlangsung ke jenjang selanjutnya, namun tidak sedikit yang beranggapan bahwa lamanya hubungan memungkinkan untuk akan naik ke jenjang selanjutnya. 
     Namun perlu ditelaah bahwa 2 orang mau untuk berlama-lama untuk menjalin hubungan berarti ada sesuatu yang dipertahankan dan ingin untuk menuju ke sesuatu hal. Banyak orang yang menjalin hubungan menginjak angka sampai bertahun-tahun sampai sekarang hanya untuk mempertahankan satu hal, komitmen. Dan mereka sudah menemukan kecocokan dan kenyaman satu sama lainnya. Terlalu mahal mengganti kecocokan yang sudah ada ditangan dengan sesuatu yang belum pasti. Selain itu hubungan yang lama terjalin akan membuat satu sama lain mengerti sifat, watak, kebiasaan satu sama lain. Dan dalam hal ini itu adalah strategi bagaimana nantinya kita bisa beradaptasi dengan pasangan kita nantinya. Jika dia marah, ada kode yang kita sudah tahu bagaimana itu terlihat dan bagaimana mengatasi. Jika dalam keadaan jenuh juga kita bisa melihat tandanya seperti apa dan bagaimana mengatasinya. Masa selama pacaran adalah masa layaknya kita sekolah yang penuh pembelajaran untuk ke jenjang selanjutnya.
      Bagi kaum lelaki berlama-lama menjalin hubungan dengan seorang wanita yang tidak membahagiakan adalah tindakan yang merugi karena di dunia ini jumlah wanita lebih banyak dari jumlah laki-laki maka lelaki yang sudah tidak menemukan kecocokan dari pasangannya maka akan lebih memilih untuk mengakhiri daripada mempertahankan dan sebaliknya. Sekali lagi, lelaki lebih sering menggunakan logikanya daripada perasaaannya layaknya perempuan. Dan jika ada seseorang lelaki yang memegang komitmennya denganmu, selanjutnya adalah pertahankan.
    Sehingga, jika hubungan itu berkomitmen dan berlangsung lama maka sudah pada taraf nyaman dan bisa saling memahami. Karena Lamanya hubungan itu memang bukan ukuran untuk ke jenjang selanjutnya, tetapi itu ukuran seberapa nyaman dan memahami untuk satu sama lainnya dan memungkinkan ke jenjang selanjutnya. Takdir orang siapa yang tahu, kita hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya, karena itu sebuah impian.

 - komitmen yang membuat kita berjuang sampai sekarang.  -


Minggu, 22 April 2012

My memories, Bromo.

       Bromo adalah salah satu objek wisata andalan dari kota Malang. Walaupun sudah 21th hidup di kota kesayangan, Kota Malang. Baru pertama kali aku ke sana dengan beberapa teman. 
      Waktu itu aku dijemput pasanganku pada pukul setengah 10 malam, karena aku anak rumahan maka tidak baik keluar terlalu malam walau padahal kami baru berangkat ke Bromo jam 11 malam untuk alasan ketika sesampainya di sana kami akan di sambut dengan terbitnya sang Surya. Ya akhirnya kami pun ngemper di jalan dengan ditemani nasi goreng pesanan, kemudian kami menunggu di salah satu minimarket dengan bergurauan saja. Setelah menunggu lama akhirnya teman-teman datang dan langsung berangkat ke Bromo dengan 16 personil dan 8 motor berpasangan kami siap menjelajah ke Bromo. Dan hanya aku dan anisa sebagai angkatan muda di personil ini. Yeay !
      Perjalanannya memakan waktu cukup lama ternyata, karena kami harus berhenti mengisi BBM, pada saat memasuki desa nongkojajar deretan rumah tanpa ada aktivitas di luar rumah yang hanya kami lihat. Jalannya pun menanjak naik. Kami berjalan (bermotoran) berurutan ke belakang, aku dan kekasih deretan paling depan. Setelah cukup lama kami melewati hutan dan pepohonan tak bersuara, namun di beberapa tepi jalan ada tempat sesaji yang dililitkan kain kotak-kotak dan tepat pada tepian jalan kesekian kami mencium bau yang sangatlah wangi untuk ukuran sesaji, padahal pada sesaji sebelumnya tidak mencium bau wangi seperti ini. Hiiiiii~
      Sesampainya di jalan tanjakan ternyata salah satu dari motor teman kami kehabisan bahan bakar, ya bisa ditebak "motor matic". Kalau jalan menanjak maka motor matic terlalu boros. Sebagian dari bensin teman yang lain disumbangkan. Dan kami melanjutkan perjalanan.
      Kami sampai pada pos Pertama, di sana kami istirahat sejenak dan menunggu yang lain yang sedang ke belakang. Lalu kami lanjutkan lagi perjalanan, pada saat mau berjalan motor salah satu teman ternyata bocor, dan di tempat tersebut tidak ada tukang tambal ban yang buka. Dan akhirnya kami memutuskan untuk beberapa teman naik terlebih dahulu dan mencari bengkel yang buka dan yang lain menemani menuntun sepeda motor yang bocor. Perjalanan ke atas semakin menanjak dan tak lama kemudian kami pun sampai di Pos Bromo untuk membayar retribusi masuk sebesar Rp 12.000,00 per motor. Sepeda motor yang bocor akhirnya di titipkan diparkiran dan ada yang berkorban untuk digonceng bertiga.
      Perjalanan ke penanjakan Bromo ternyata terlalu lama, aku hanya bisa melingkarkan tangan dipinggangnya dan menahan rasa dingin serta memejamkan mata yang terlalu berat di belalakkan. Ahhh, Akhirnya kami pun sampai di penanjakan, dan ternyata selama perjalanan digonceng aku tertidur, super sekali. 
      Di penanjakan ternyata hari masih jam 4 pagi kami mampir ke warung yang menyediakan makanan dan minuman hangat, tetapi walaupun minumannya panas awalnya disajikan beberapa menit kemudian sudah dingin juga, hemmm.




      Kami berjalan ke atas di sana sudah banyak wisatawan yang duduk dan menunggu sang Surya terbit. Tetapi sang surya masih malu-malu terhalang kabut dan awan yang membentuk gerbang. Setiap sang surya mengintip dibarengi dengan sorakan para pengunjungnya.






     Akhirnya kami turun dan menunggu sepeda motor yang ditinggalkan di pos tadi di pertigaan jalan turun arah nongkojajar dan ke kawah Bromo. Di sana hanya bisa mengisi perut, berfoto dan selalu tidak sepi dengan gurauan. Tetapi ada juga yang rela tidur karena tidak bisa menahan kantuk



    Setelah menunggu cukup lama, kami melanjutkan perjalanan ke kawah. Jalannya turun, banyak lubang dan berbatu. Kemudian kami melewati lautan pasir sehingga kami harus berjalan ekstra hati-hati kalau tidak maka sepeda yang kami tunggangi akan terperosok. Dan kami tiba pada tujuan, Kawah bromo dan gunung bathok.





    Setelah mengambil beberapa foto untuk diabadikan kami tiba di Padang rumput dan padang bunga edelwais.




     Perjalanan pulang. Kami melewati jalan lewat jalur Poncokusumo, jalannya tidak begitu bagus walaupun terbeuat dari beton banyak jalan yang berlubang sehingga kami harus berhati-hati. Kemudian kami melewati jalan turun, dan ketika itu ada salah satu teman berteriak" Minggir..Minggir..". Kami kira dia hanya bercanda karena terlalu banyak canda di antara kami pada saat perjalanan ini. Ternyata salah. Rem motor salah satu teman blong, dan jalan turun, di tepi ada jurang. Maka dia memutuskan menjatuhkan diri ke tepi jurang dari pada tetap mengendarainya. Mereka mengalami luka di kakinya dan motor dibenahi oleh yang lainnya, namun perjalanan masih jauh untuk pulang. Maka salah satu teman berniat untuk membawa motor yang jatuh dan blong tadi dan sudah diperbaiki sampai Malang. Perjalanan dai teruskan, akhirnya kami tiba di malang dengan selamat walaupun langsung berpencar. Pengalaman pertama berlibur ke Bromo yang tak terlupakan! :)

       

Minggu, 15 April 2012

Teori Konsumsi

      Pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah tangga (household consumption/private consumption). Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga, antara lain :

  1. Faktor Ekonomi
Empat faktor yang menentukan tingkat konsumsi, yaitu :
v Pendapatan Rumah Tangga ( Household Income )
Pendapatan rumah tangga amat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin baik tingkat pendapatan, tongkat konsumsi makin tinggi. Karena ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi semakin besar atau mungkin juga pola hidup menjadi semakin konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kualitas yang baik.
v Kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth )
Tercakup dalam pengertian kekayaaan rumah tangga adalah kekayaan rill (rumah, tanah, dan mobil) dan financial (deposito berjangka, saham, dan surat-surat berharga). Kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposable.
v Tingkat Bunga ( Interest Rate )
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi (opportunity cost) dari kegiatan konsumsi akan semakin maha. Bagi mereka yang ingin mengonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bankatau menggunakan kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik menunda/mengurangi konsumsi.
v Perkiraan Tentang Masa Depan (Household Expectation About The Future)
Faktor-faktor internal yang dipergunakan untuk memperkirakan prospek masa depan rumah tangga antara lain pekerjaan, karier dan gaji yang menjanjikan, banyak anggota keluarga yang telah bekerja.
Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain kondisi perekonomian domestic dan internasional, jenis-jenis dan arah kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah.

  1. Faktor Demografi
v Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.
v Komposisi Penduduk
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
a. Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
b. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
c. Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban), pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat pedesaan.

  1. Faktor-faktor Non Ekonomi
      Factor-faktor non-ekonomi yang paling berpengaruh  terhadap besarnya konsumsi adalah faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.

Jumat, 13 April 2012

Janji Kelingking

     
Dalam kehidupan tidak bisa dipungkiri jika kita akan berbenturan dengan pikiran, tindakan dan omongan seseorang. Selalu ada hal yang berbeda dipandangan orang dengan kita sendiri. Acapkali bahwa konflik selalu berbuah dengan pertengkaran. Dan jika sedang bertengkar banyak sekali gesture, perkataan yang dikeluarkan untuk menentang dengan apa yang kita maksudkan. Pertengkaran ada yang bersifat positif. Jika pertengkaran itu bermuara pada perdamaian, kesepakatan dan menimbulkan rasa maklum atas apa yang telah seseorang lakukan.
       Tetapi ada yang berbeda denganku. Jika aku sedang berdebat dengan pasangan dan menimbulkan suatu konflik. Alhamdulillah, pertengkaran yang kami alami selalu bermuara pada perdamaian dan peningkatan hubungan yang lebih baik. Dan ketika kami sedang dalam mengalami konflik tidak lama kemudian salah satu dari kami selalu mengangkat tangan dan melingkarkan jari kelingking ke tangan pasangan. Hal yang dilakukan oleh anak-anak, tetapi terlihat romantis ternyata. Dan itu juga menandakan bahwa kedua belah pihak tidaklah ingin untuk larut dalam ketidaknyamanan hubungan. Jika bisa tertawa, tersenyum dan berbuat romantis kenapa tidak untuk membuat janji kelingking 

     
       Bahwasannya pertengkaran memang tidaklah layak untuk menjadi suatu yang dilakukan terus-menerus. Jika masih bisa meminta maaf dan memaafkan kenapa kita harus menguras keringat untuk membenci seseorang? Hal yang sangat sangatlah sulit, jika kita mau rendah hati dan belajar memaklumi orang lain maka tidaklah sulit untuk dilakukan. Marah itu wajar dan ada batasnya, tetapi meminta maaf dan memaafkan orang lain itu perlu. Karena setiap orang punya kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Kamis, 05 April 2012

Happy birthday !

Bertambah usia. 
Bertambah pula beban hidup yang harus diemban. 
Usia bertambah, usia yang mengajarkan kita.
Waktu.. Hanya waktu yang mendewasakan.
Usiamu semakin bertambah
Semakin jelas tergambar aku melihat sosokmu
Sosok, sebuah sosok yang kebapakan katanya
Semua sudah terlihat
Aku hanya bisa berdoa, semoga kau sehat selalu
Semoga segera bisa membahagiakan kedua orang tua dan adik-adikmu
Semoga bisa semua impianmu tercapai
Semoga hubungan kita semakin erat dan diberi kemudahan
Dan semoga doa-doa ini terkabul
Selamat ulang tahun... Semoga doa-doa ini mengiringi langkahmu ke dapan. Amin :)